0 Struktur, Bentuk & Macam-macam Virus

Sabtu, 29 September 2012
Struktur, Bentuk & Macam-macam  Virus-Dalam Ilmu Biologi pada artikel sebelumnya telah kita bahas Pengklasifikasian Makhluk Hidup. di Materi ini akan kita bahas tentang apa itu Virus? Bagaimana struktur,Bentuk dan Ukuran Virus? dan kita akan membahas klasifikasi,perkembangbiakan dan peranan Virus. ayo kita mulai,,,,

A. Virus Organisme Aseluler
Virus tidak dapat diklasifikasikan sebagai sel karena virus tidak memiliki nukleus dan sitoplasma. Virus dapat berada di luar sel atau di dalam sel. Di luar sel virus merupakan partikel submikroskopis yang mengandung asam nukleat yang dibungkus oleh protein dan kadangmengandung makromolekul lain. Di dalam sel, khususnya sel hidup, virus dapat memperbanyak diri. Virus dapat sebagai agen penyakit (agents of disease) dan agen hereditas (agents of heredity). Sebagai agen penyakit, virus dapat menginfeksi sel dan akan menyebabkan perubahan dalam sel, menyebabkan gangguan fungsi sel, atau menyebabkan kematian. Sebagai
agen hereditas, virus dapat menyebabkan perubahan genetik dalam sel dan biasanya tidak membahayakan bahkan bermanfaat.

B. Struktur, Bentuk, dan Ukuran Virus

1. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
b. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
d. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
f. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
g. Bersifat parasit.

C. Klasifikasi Virus
Virus diklasifikasikan berdasarkan:

1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.Pada virus T4 asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA "baru" dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA "lama" atau dengan lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

b. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat

Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

D. Perkembangbiakan Virus
Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang. Inang virus berupa makhluk hidup lain, yaitu bakteri, sel tumbuhan, sel hewan. Cara reproduksi virus dikenal dengan proliferasi.

1. Tahap-tahap Perkembangbiakan Virus
Daur virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.

a. Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).

b. Daur lisogenik
Kadang-kadang virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi.
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik

2. Pembajakan Lima Langkah
Virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetik dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
a. Siklus dimulai dengan merekatkan diri ke dinding sel bakteri.
b. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
c. Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
d. Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk menghasilkan virus baru.
e. Akhirnya, salinan atau virus "replika" ke luar dari sel.


E. Peranan Virus bagi Kehidupan

1. Virus yang Menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.

2. Virus yang Merugikan:

a. Menyebabkan penyakit pada manusia
1) Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
2) Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
3) Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.
4) Corona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory Syndroms), merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan.
5) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
6) Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
7) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
8) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
9) HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome).

b. Menyebabkan penyakit pada hewan
1) Polyma, penyebab tumor pada hewan.
2) Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
3) Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
4) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
5) Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.

c. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
1) Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
2) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk.
3) Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan wereng cokelat.
Read more »»   

0 cara membuat karya ilmiah remaja


semoga berguna buat kita !

Apa Karya Ilmiah Remaja (KIR)?
Karya ilniah remaja (KIR), adalah karya ilmiah yang ditulis atau dikerjakan oleh kalangan remaja. Karya ilmiah maksudnya karya tulis yang penggarapannya mengikuti kaidah-kaidah ilmiah. Bukan dibuat dengan cara menghayal, bukan karya fiksi, bukan karya rekaan seperti; puisi, cerpen, novel, cerita bersambung, dongeng, dll. Karya ilmiah setidak-tidaknya harus mempunyai 3 (tiga) syarat, yakni: (1) isi kajiannya berada dalam lingkup pengetahuan ilmiah, (2) cara penggarapannya menggunakan metode ilmiah, dan (3) cara penyajiannya/ penulisannya memenuhi syarat sebagai karya ilmiah.
2. Apa Modal Utama agar Bisa Menyusun Karya ilmiah Remaja (KIR)?
KIR bukan karya hayalan. Oleh karena itu seorang yang ingin menyusun KIR tidak bisa hanya dengan menghayal langsung bisa menyusun KIR. Mereka harus membekali diri dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang garapan KIR yang akan dikerjakan. Yang paling penting untuk diperhatikan yang ingin menyusun KIR harus menanyakan dirinya sendiri: Apakah saya punya modal motivasi yang cukup besar untuk bisa menyusun KIR? Yang dimaksud modal motivasi adalah: (1) Mempunyai keinginan dari kesadaran sendiri untuk bisa menyusun KIR? (2) Mempunyai semangat pantang menyerah mengumpulkan teori-teori untuk menyusun KIR baik dari buku-buku, majalah, internet, atau bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang ahli dalam bidang garapan KIR? (3) Mempunyai rasa ingin tahu dan tidak mudah percaya dengan hal-hal yang ada di sekitar kita sebelum ditelusuri secara detail dari segi ilmiahnya? (4) Mempunyai kemampuan mensintesa antar teori-teori yang dipahami dan mengkaitkan fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita?
3. Bagaimana Langkah-langkah Menyusun KIR?
Untuk menjamin hasil KIR yang baik, maka perlu disiapkan langkah-langkah utama dalam kegiatan penelitian ilmiah sebagai berikut.
  1. Memilih Ide Penelitian
  2. Studi Pendahuluan
  3. Merumuskan Masalah
  4. Merumuskan Manfaat Penelitian
  5. Memilih Tinjauan Pustaka / Landasan Teori
  6. Merumuskan Hipotesis (Jika perlu)
  7. Memilih Metode Penelitian
  8. Menentukan Variabel atau Sumber Data
  9. Menentukan dan Menyusun Intrumen
  10. Mengumpulkan Data
  11. Menganalisis Data
  12. Menarik Kesimpulan
  13. Menulis Laporan KIR
  14. Melengkapi lampiran-lampiran
4. Bagaimana Cara Memilih Ide Penelitian? 
Memilih ide penelitian memerlukan suatu kepekaan dari calon peneliti. Ide atau masalah penelitian bisa diperoleh dari berbagai cara. Di antaranya:
  1. Dari membaca laporan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dirasakan perlu dilakukan penelitian lanjutan, penelitian pendalaman, atau penelitian pengembangan;
  2. Dari mengamati: (a) fenomena-fenomena atau kejadian yang terjadi di alam sekitar kita; (b) kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya; (c) cara kerja yang dilakukan orang untuk mempercepat proses atau meningkatkan mutu hasil produksinya; (d) hasil diskusi orang-orang sekitar kita atau forum ilmiah yang membahas tentang mencari solusi suatu masalah.
  3. Mencari titik-titik singgung atau kesesuaian secara logika dua atau lebih teori-teori yang diketahui. Contoh: Dari teori menyebutkan lapisan ozon menipis sehingga terjadinya global warming salah satu penyebabnya adalah adanya gas buang N2O dan CO2 ke udara. Teori lain menyebutkan bahwa gas N2O dan CO2 dihasilkan oleh banyak hal, di antaranya oleh tanaman yang diberikan pupuk kimia (Urea atau NPK) yang digunakan petani. Titik singgungnya adalah: adakah jenis pupuk lain (ramah lingkungan) yang tidak terlalu banyak menghasilkan gas N2O dan CO2?
  4. Mencari cara-cara baru atau teknologi baru untuk mempermudah cara kerja dari pada cara-cara kerja yang selama ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat. Cara-cara baru untuk meningkatkan jumlah hasil produksi dari pada cara-cara yang selama ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat. Cara-cara baru untuk meningkatkan mutu hasil produksi dari pada cara-cara yang selama ini secara tradisi dilakukan orang atau masyarakat.
  5. Memanfaatkan suatu bahan yang selama ini terbuang menjadi limbah oleh masyarakat padahal secara teori suatu bahan itu mengandung unsur-unsur yang dapat dimanfaatkan jika dilakukan pengolahan seperti limbah dapur atau pedagang sayur untuk kompos, limbah serbuk gergaji kayu untuk media tanaman atau bahan bakar kompor, tai ternak untuk bio gas, tombong kelapa untuk selai, dll.
  6. Pesanan pihak luar untuk dilakukan penelitian. Dalam hal ini dapat dicontohkan dari tema atau topik penelitian yang sudah ditetapkan oleh pihak panitia Lomba KIR karena ada kepentingan khusus. Misalnya perusahan TELKOMSEL mengadakan lomba KIR berjudul “Keunggulan Produk Telkomsel dalam Persaingan Media Komunikasi di Indonesia”
5. Apakah Setiap Ide Penelitian dapat Dijadikan Penelitian?
Ide penelitian yang akan diteliti untuk menjamin akan menghasilkan KIR yang baik minimal harus:
(1) Sesuai dengan minat peneliti sehingga peneliti lebih bersemangat dan dengan senang hati mengerjakan penelitian tersebut
(2) Memiliki potensi besar penelitian bisa dikerjakan dengan modal dasar:
  1. Peneliti mempunyai kemampuan, landasan teori, dan pengalaman pengetahuan dalam bidang yang akan diteliti tersebut.
  2. Tersedia waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sehingga penelitian tidak asal selesai.
  3. Peneliti siap secara fisik untuk mengobservasi, mengumpulkan data, dan menyusun laporan penelitian.
  4. Peneliti siap secara material atau dana untuk biaya-biaya yang dibutuhkan.
(3) Tersedia faktor pendukung. Pendukung utama adalah:
  1. Tersedia data yang bisa diperoleh baik data primer (digali sendiri) maupun sekunder (dikutip dari data yang sudah ada).
  2. Ada ijin dari pihak berwenang. Walaupun ide atau masalah penelitian sangat menarik untuk diteliti namun jika tidak dapat ijin dari pihak yang berwenang.
  3. Keamanan peneliti terjamin. Maksudnya, meskipun data awal ada, minat ada, kemampuan juga ada, tetapi jika dalam penelitian mengancam keselamatan peneliti sebaiknya penelitian dikaji ulang.
(4)   Hasil penelitian harus bermanfaat bagi kelompok masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
6.   Jika telah ada Ide atau Masalah yang Diteliti, Bisakah Penelitian Langsung Dilakukan?
Sebaiknya jangan terburu-buru langsung melakukan penelitian ke lapangan. Sebab resikonya akan menghadapi banyak hambatan dan kebingungan menggali data yang belum tentu cocok atau sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.
Sebelum melakukan penelitian yang sesungguhnya, seharusnya dilakukan studi pendahuluan, yakni observasi awal menjajagi kemungkinan penelitian dapat dilakukan. Observasi awal ini penting dilakukan untuk mencari informasi awal guna mempertajam atau memperjelas ide atau masalah yang akan diteliti.
Fungsi studi pendahuluan adalah:
  1. untuk mengetahui dengan pasti hal-hal yang akan diteliti.
  2. untuk mengetahui dengan pasti siapa informan (yang akan dimintai keterangan) dan mereka mau memberikan informasi.
  3. untuk mengetahui dengan pasti cara-cara mendapatkan data atau informasi.
  4. untuk mengetahui dengan pasti cara-cara menganalisis data
Sesuai dengan fungsinya, studi pendahuluan harus dilakukan pada: (1) rencana lokasi penelitian, (2) calon-calon informan, (3) alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian, (4) lembaga-lembaga yang akan memberikan data penelitian, (5) sumber-sumber hasil-hasil penelitian sebelumnya, (5) buku-buku / internet yang dibutuhkan teori-teori pendukungnya, dan (6) kesanggupan pembimbing yang akan memberikan bimbingan selama melakukan penelitian.
7.  Bagaimana Merumuskan Judul dan Masalah Penelitian?
Apabila telah diperoleh ide penelitian dan informasi yang cukup dari studi pendahuluan maka langkah berikutnya adalah merumuskan judul dan masalah penelitian. Judul dan masalah penelitian adalah hal yang terpenting dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan akurat dalam pengumpulan teori penelitian serta data pendukung.
Judul penelitian dirumuskan dari ide penelitian. Judul karya ilmiah hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok karya ilmiah. Dari kalimat judul penelitian sudah dapat digambarkan hal yang diteliti dan secara tidak langsung dapat diketahui manfaatnya bagi masyarakat tertentu atau masyarakat umum. Inti kalimat judul penelitian adalah “Hal yang diteliti dan objeknya” dapat ditambah “manfaatnya” jika dipandang perlu.
Contoh judul penelitian KIR:
  1. Pengaruh Pemanfaatan Kompos Daun Nangka dan Limbah Sayuran terhadap Kadar N2O Tanah Sawah Subak Wos Teben di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati
  2. Pemanfaatan Tombong Buah Kelapa sebagai Alternatif Bahan Pembuat Selai yang Bergizi dan Disukai Konsumen.
  3. Pemanfaatan Minyak Jinten untuk Meningkatkan Kemampuan Otak
  4. Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Agregat Dalam Pembuatan Beton
  5. Pemanfaatan Jantung Pisang (Musa paradisiaca) Sebagai Bahan Pengawet Daging.
  6. Studi Komparasi Antara Kualitas Salak Bali dengan Salak Bangkalis.
Merumuskan masalah penelitian dilakukan dengan memilah judul penelitian yang mengandung beberapa variabel yang harus dicarikan jawaban berdasarkan data-data yang nanti akan dikumpulkan.
Kita ambil contoh judul nomor (1) di atas “Pengaruh Pemanfaatan Kompos Daun Nangka dan Limbah Sayuran terhadap Kadar N2O Tanah Sawah Subak Wos Teben di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati “. Dari judul itu dipilah menjadi 3 variabel, yakni
  1. kadar kadar N2O yang dihasilkan kompos daun nangka.
  2. kadar kadar N2O yang dihasilkan kompos limbah sayuran.
  3. pengaruh kompos daun nangka dan limbah sayuran terhadap kadar N2O dalam tanah
Dari pemilahan judul penelitian menjadi 3 variabel tersebut sebut tinggal dirumuskan menjadi kalimat pertanyaan yakni:
  1. Bagaimana kadar kadar N2O yang dihasilkan kompos daun nangka?
  2. Bagimana kadar kadar N2O yang dihasilkan kompos limbah sayuran?
  3. Bagaimana pengaruh kompos daun nangka dan limbah sayuran terhadap kadar N2O dalam tanah?
Rumusan masalah penelitian ini khusus untuk point (3) dapat ditambah dengan tempat penelitian yakni  “Bagaimana pengaruh kompos daun nangka dan limbah sayuran terhadap kadar N2O dalam tanah Sawah Subak Wos Teben di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati?
Jika sudah sampai pada tahap perumusan masalah penelitian langkah selanjutnya yakni merumuskan tujuan penelitian dapat dilakukan dengan sangat mudah yakni mengubah rumusan masalah penelitian menjadi tujuan dengan menghilangkan kata “bagaimana” menjadi kalimat “untuk mengetahui” dan di akhir kalimat rumusan masalah ada tanda tanya “?” dalam rumusan tujuan penelitian dihilangkan atai diganti dengan tanda titik (.).
Lihatlah sekali lagi rumusan masalah penelitian tersebut di atas. Bandingkan dengan rumusan tujuan penelitian berikut ini.
  1. Untuk mengetahui kadar kadar N2O yang dihasilkan kompos daun nangka.
  2. Untuk mengetahui kadar kadar N2O yang dihasilkan kompos limbah sayuran.
  3. Untuk mengetahui pengaruh kompos daun nangka dan limbah sayuran terhadap kadar N2O dalam tanah.
Jadi rumusan tujuan penelitian dalam karya tulis ilmiah berkaitan langsung dengan masalah penelitian. Sebab rumusan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui atau menjawab masalah yang diajukan dalam penelitian.
8.  Perlukah Dirumuskan Masalah Penelitian?
Jawabnya perlu. Sebab sekecil apapun atau sederhana apapun penelitian yang dilakukan pasti ada manfaat dari hasil yang nantinya dicapai. Paling tidak bermanfaat bagi penulis/ peneliti bahwa penelitian itu untuk menambah wawasan tentang hal yang sedang diteliti. Penelitian ilmiah yang baik adalah penelitian yang memberikan manfaat yang cukup besar bagi banyak orang. Bahkan penelitian Albert Einstein memberikan manfaat sangat besar dan mengubah cara pandang orang di muka bumi ini tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadi rumusan manfaat penelitian dapat diformulakan sebagai berikut.
  1. Bagi Masyarakat
  2. Bagi Pemerintah (jika dipandang perlu)
  3. Bagi penulis
9.  Bagaimana Caranya Menyusun Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori?
Tinjauan pustakan atau bisa disebut landasan teori masuk ke Bab II dalam karya tulis ilmiah. Ada juga tinjauan pustaka digabungkan dengan Bab I yaitu Pendahuluan. Tetapi hal itu tidak terlalu prinsip. Artinya tidak karena beda penempatan tinjauan pustaka menyebabkan karya tulis ilmiah itu didiskualifikasikan oleh juri atau panitia lomba karya tulis ilmiah.
Yang penting untuk dipahami adalah bagaimana cara menyusun tinjauan pustaka. Cara atau tips yang praktis untuk menyiapkan diri dalam menyusun tinjauan pustaka dapat dijelaskan sebagai berikut.
(1)  Pahami betul judul penelitian dan masalah penelitian. Apakah variabel-variabel yang ada dalam judul penelitian atau masalah penelitian. Sebab tinjauan pustakan pada dasarnya adalah teori-teori yang perlu dipahami atau diketahui terlebih dahulu oleh peneliti sebelum dilakukan penelitian sehingga penelitian tidak salah arah. Jika teori belum diketahui peneliti atau penulis mana mungkin dia bisa melakukan peneliti.
Contoh pembanding dalam kegiatan sehari-hari kita, suatu hari kita disuruh orang mencari seseorang ibu di pasar karena anak bayinya dititipkan sedang menangis. Sedangkan kita tidak tahu dan tidak pernah mengenal si ibu bayi itu. Kalau sosok ibu-ibu di pasar banyak tetapi manakah ibu yang diperlukan oleh bayi itu. Jika kita langsung mencari sosok ibu yang dimaksud di kerumunan orang-orang di pasar sama saja dengan buang-buang waktu dan tenaga dan kemungkinan besar kita akan kehilangan arah pencarian. Oleh karena itu yang perlu dilakukan sebelum mencari sosok ibu yang dimaksud adalah menanyakan ciri-ciri si ibu. Dalam penelitian ilmiah ciri-ciri si ibu itu disebut dengan tinjauan pustaka. Dari ciri-ciri si ibu atau dari tinjauan pustakan itulah kita akan memiliki kesiapan melakukan penelitian.
(2)  Dari variabel-variabel dalam judul dan masalah penelitian dapat dicatat pointer-pointer tinjauan pustaka yang perlu dicari atau diburu    baik di perpustakaan, toko buku, menanyakan orang-orang sekitar yang mungkin punya buku yang berkaitan, dan melacak di media internet. Bahan dari buku-buku, majalah, atau internet paling tidak untuk satu pointer variabel didukung oleh 2 (dua) sumber. Kalau terpaksa hanya dapat 1 (satu) sumber masih bisa diterima daripada tidak ada tinjauan pustaka sama sekali.
Dari judul yang dijadikan contoh tersebut di atas: “Pengaruh Pemanfaatan Kompos Daun Nangka dan Limbah Sayuran terhadap Kadar N2O Tanah Sawah Subak Wos Teben di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati”. Rumusan tinjauan pustaka yang mesti dicari adalah:
-       Gas N2O yang dihasilkan tanah sawah
-       Pupuk organik kaitannya dengan gas N2O yang dihasilkan
-       Pupuk Anorganik kaitannya dengan gas N2O yang dihasilkan
(3)  Tinjauan pustaka dirumuskan secara berurutan sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam judul dan  masalah penelitian sehingga menjadi satu rangkaian logika kerangka berpikir ilmiah si peneliti. Dari kemampuan mengurutkan tinjauan pustakan itulah tim juri atau penguji Lomba Karya Tulis Ilmiah dapat mengetahui keteraturan cara berpikir dan logika ilmiah yang dimiliki si peneliti atau penulis. Jika landasan teorinya tidak teratur dan berurutan serta memasukkan teori-teori yang tidak perlu (asal penuh atau asal berisi teori) maka tim penguji dapat menebak si peneliti Karya Tulis ilmiah itu jalan pikirannya ngawur dan kacau. Berikutnya dapat diprediksi hasil penelitian ilmiahnya tidak dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Contoh judul di atas:  Pengaruh Pemanfaatan Kompos Daun Nangka dan Limbah Sayuran terhadap Kadar N2O Tanah Sawah Subak Wos Teben di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. Tinjauan pustakanya secara teori gas N2O adalah salah satu penyebab rusaknya lapisan Ozon di permukaan bumi yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Teori lain menyebutkan Gas N2O salah satu sumber penghasilnya adalah tanah pertanian yang digarap petani selama ini menggunakan pupuk kimia seperti Urea, NPK. Dari teori lain menyebutkan pupuk alam atau organik dapat mengikat mikroorganisme tanah dan gas N2O yang dihasilkan tergolong rendah. Dari tinjauan pustaka dan teori-teori tsb dapat ditarik logika, jika petani menggunakan pupuk organik akan mengurangi gas buang N2O ke udara berarti kerusakan lapisan ozon dapat dikurangi sehingga pemanasan global tidak lebih parah.
Untuk membuktikan seberapa besar gas N2O yang dihasilkan pupuk alami dan pupuk alami jenis mana yang leb
Read more »»   

0 13 Bentuk Keyboard Paling Unik dan Aneh

Sabtu, 22 September 2012


1. The Roll-up Keyboard

Keyboard dengan 104 tombol qwerty ini dapat dilipat-lipat sesuka Agan

2. The Virtual Laser Keyboard

I-Tech Virtual Keyboard menggunakan lampu proyeksi berukuran layaknya keyboard PC. Digunakan untuk PDA dan Smart Phones, Virtual Keyboard ini menyediakan shortcuts untuk mengakses e-mail, word dan spreadsheet Excel.

3. The Wirst Keyboard

Keyboard ini lentur dan tahan air, dan bagi Anda yang suka aksesoris; maka keyboard ini dapat melipat di tangan Anda sebagai gelang!

4. The Frogpad

Keyboard katak dengan tombol-tombol praktis namun gampang dioperasikan.

5. Maltron 3D keyboard


6. The Orbitouch Keyboard

Keyboard 3 in 1 ini menyatukan mouse, keyboard, dan speaker dalam satu perangkat.

7. The Tiddy Tippist

Keyboard atau Taplak meja yaa…?

8. Savetype Keyboard

Keyboard yang dapat diputar kemanapun Anda inginkan.

9. The Twiddler


10. Datahand Keyboard


11. Optimus Keyboard

Keyboard unik yang dilengkapi shortcut ke aplikasi yang Agan sukai!

12. Dass Keyboard

Keyboard tanpa angka dan huruf? keyboard ini dikendalikan dengan kemampuan Anda mengingat tombol-tombol tersebut.

13. Alphagrip

Keyboard 3 in 1 yang menggabungkan gamepad, keyboard dan mouse trackball seperti blackberry.
Read more »»   

0 Langkah Demi Langkah Merakit Komputer …

Kamis, 20 September 2012

Langkah Demi Langkah Merakit Komputer …

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan

C. Pengujian
D. Penanganan Masalah

rakit1.jpg

Persiapan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan
Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.
Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

rakit2.jpg

Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.
Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

rakit3.jpg

Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir
 1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

rakit4.jpg
2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.

rakit5.jpg
Jenis Slot
  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

rakit6.jpg


3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard. 
rakit16.jpg
4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.
Jenis SIMM
  1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
  2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
  3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

rakit7.jpg
rakit8.jpg
Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
  1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
  2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
  3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
 
rakit9.jpg

rakit10.jpg
  5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
  1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
  2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
  3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
  4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
  5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

  
rakit11.jpg
  6. Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
  1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
  2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

rakit12.jpg

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
  1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
  2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
  4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
  6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

rakit13.jpg
rakit14.jpg
rakit15.jpg

8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:
  1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
  2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
  3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
  4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
  5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
  6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
  7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

rakit17.jpg
9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya.Cara memasang adapter:
  1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
  2. Pasang sekerup penahan card ke casing
  3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

rakit18.jpg

10. Penyelessaian Akhir
  1. Pasang penutup casing dengan menggeser
  2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
  3. Pasang konektor monitor ke port video card.
  4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
  5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
  6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

 
rakit19.jpg
Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.
Penanganan Masalah
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/
LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.  Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.


Read more »»   
Rabu, 19 September 2012
Ada beberapa permintaan yang masuk ke blog ini agar bahar ajar berbasis tik ditampilkan.  mudah-mudahan saat ini dan seterusnya, saya tetap konsisten mengupload bahan ajar berbasis tik.  untuk yang pertama, saya akan menambahkan bahar ajar tik kelas 10 (pertemuan awal : menghidupkan dan mematikan komputer).  semoga di kesempatan lain, saya bisa menghimpun beberapa bahan ajar berbasis tik dari mata pelajaran lain.  sehingga rekan-rekan yang membutuhkan dapat terbantu.
Prosedur menghidupkan komputer adalah sebagai berikut:
1. Pastikan kabel2 sudah terpasang dengan baik dan benar pada komputer anda
2. Pasangkan kabel ke stop kontak
3. Tekan tombol ON pada penstabil tegangan, CPU, dan monitor
4. Tunggulah beberapa saat hingga komputer melakukan proses Booting, yaitu suatu proses ketika komputer mendeteksi hard disk, floppy disk, drive, CD-ROM, dan CPU(Memory, Clock, RAM, dsb)
5. Setelah itu muncul kotak dialog untuk mengisi username dan password. Apabila anda menggunakan sistem Windows 98, Windows NT atau Windows XP dan tidak akan menggunakan sistem jaringan, Klik cancel pada kotak dialog password. Proses ini dalam jaringan dikenal sebagai proses otorisasi.
6. Setelah proses otorisasi muncul dekstop. Pada tahap inilah komputer siap digunakan dan anda dapat menggunakan aplikasi sesuai kebutuhan.
Prosedur mematikan komputer adalah sebagai berikut:
1. Simpan document dan tutup semua program yang aktif.
2. Bila system operasi yang digunakan MS Windows, klik start lalu klik “turn off computer”
3. klik ok, maka komputer akan mati secara otomatis.
4. Tekan tombol OFF pada monitor dan penstabil tegangan.
Read more »»   
 
Sekedar Info © 2011 | Design Template by Rizky wardiansyah | Template Blogger Name | Template Transparent 2.0 | Template Transparent 2.0